Siwe terlahir dari kelurga yang sangat miskin, dari kecil hingga remaja ia tidak pernah memakai pakaian dalam (BH + CD) karena tidak mampu membelinya. Setelah beranjak dewasa baru Siwe memakainya dan itu pun terbuat dari kain bekas spanduk-spanduk atau karung-karung yang kemudian dijahit oleh ibunya.
Siwe kemudian menikah dengan Mone, pemuda dari kampung sebelah dan juga sangat miskin seperti dirinya, sang ibu berhasrat ingin menghadiahi anaknya pakaian dalam yang baru, maka diambilnya kain bekas spanduk pemilu dan karung bekas pupuk urea kemudian dijahit.Pada malam pertama, alangkah terkejutnya Mone setelah membuka pakaian Siwe istrinya, di BH Siwe tertulis "BERAT BERSIH 50KG", sedangkan di CDnya "CUKUP DI CONTRENG,JANGAN DICOBLOS"malam kedua, gilaran Siwe yang pingsan gara-gara melihat CD Mone suaminya yang terbuat dari bekas spanduk jamu sido muncul, disana tertulis "BERDIRI SEJAK 1889"
No comments:
Post a Comment